Bondan

Minggu, 03 Februari 2013

Sistem Bahan Bakar Bensin


SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

PERISTILAHAN/GLOSSARY
Anti Dieseling yaitu salah satu komponen tambahan pada karburator untuk mencegah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan.
Barrel yaitu saluran masuk pada karburator sebagai tempat bercampurnya udara dan bahan bakar yang telah dikabutkan dari main nozzle.

Charcoal Canister yaitu salah satu komponen sistem bahan bakar yang berfungsi untuk menampung uap bensin dari tangki bahan bakar dan dari ruang pelampung pada karburator, kemudian mengeluarkannya pada saat mesin hidup.
Dashpot yaitu komponen tambahan pada karburator yang untuk memperlambat penutupan katup gas pada saat pedal gas dilepas dari putaran tinggi.
Deceleration Fuel Cut Off yaitu komponen tambahan pada karburator yang berfungsi untuk memutus aliran bahan bakar pada saat kendaraan diperlambat.
Economicer Jet yaitu bagian karburator yang terletak pada saluran stasioner dan kecepatan lambat, berfungsi untuk  mempercepat aliran bahan bakar.
ECU (Electronic Control Unit) yaitu komponen sistem injeksi bahan bakar elektronik yang berfungsi untuk mengolah signal-signal dari berbagai sensor untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam menentukan lamanya injeksi bahan bakar dan mengatur saat pengapian.
EFI (Electronic Fuel Injection) yaitu sistem ijeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.
Hot Idle Compensator yaitu komponen tambahan pada karburator yang berfungsi untuk menambah udara apabila temperatur di sekitar mesin panas.
PTC (Positive Themperature Coefficient) yaitu komponen pada sistem cuk otomatis yang berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan pada coil pemanas.
Pressure Regulator yaitu komponen siatem EFI yang berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar dalam saluran bahan bakar.
Rocker Arm yaitu bagian dari pompa bahan bakar mekanik yang berfungsi untuk menggerakkan membran melalui batang penarik (pull rod).
Silicon Chip yaitu komponen manifold pressure sensor yang berfungsi untuk mensensor tekanan udara yang masuk pada sistem EFI.
Sound Scope yaitu alat bantu untuk mendengarkan suara lembut dalam mesin atau pada sistem bahan bakar.
Injektor (nozzle) yaitu salah satu bagian dari sistem injeksi bahan bakar yang berfungsi untuk mengabutkan (menyemprotkan) bahan bakar ke dalam silinder (ruang bakar).
Venturi yaitu bagian yang menyempit pada tabung (saluran masuk udara) karburator.
SISTEM BAHAN BAKAR MEKANIK
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan dialirkannya campuran berbentuk kabut ke ruang bakar.
Cara pemasukan campuran udara dan bahan bakar ada 2 macam,yaitu cara biasa yang disebut sistem bahan bakar  konvensional dan cara sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi dapat dibagi menjadi sistem injeksi bahan bakar mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik yang disebut EFI (Electrinic Fuel Injection).
Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional terdiri dari:
 1. Tangki bahan bakar
 2. Saluran bahan bakar
 3. Charcoal canister
 4. Saringan bahan bakar
 5. Pompa bahan bakar
 6. Karburator
1. Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Tangki ini biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah kebocoran apabila terjadi benturan. Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat dan dilengkapi dengan penyekat (separator)  untuk mencegah perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan melaju di jalan yang tidak rata.
2. Saluran Bahan Bakar
Pada sistem bahan bakar terdapat 3 saluran bahan bakar yaitu: saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan , saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator ke tangki, dan saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister.
3. Saringan Bahan Bakar
Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin.
3. Charcoal Canister
Charcoal Canister berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dasi saluran emisi pada saat tekanan di dalam tangki naik.
Uap bensin yang ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung ke intak manifold, kemudian ke ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.
4. Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah pompa bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.
a. Pompa bahan bakar mekanik
Pompa bahan bakar digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedangkan pompa bahan bakar listrik digerakkan oleh arus listrik.
Pompa bahan bakar mekanik
Cara kerja pompa bahan bakar mekanik:
1. Bila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas diafragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup sehingga bahan bakar mengalir ke ruang diafragma.
2. Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas sehingga katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka sehingga bahan bakar yang berada di ruang diafragma tertekan keluar menuju ke karburator melalui katup keluar.
3. Bila bahan bakar yang berada di dalam karburator sudah cukup maka diafragma tidak tidak terdorong ke atas oleh pegas, dan pull rod pada posisi paling bawah karena tekanan pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga diafragma diam dan pompa tidak bekerja.
b. Pompa bahan bakar listrik
Pompa bahan bakar listrik langsung bekerja setelah kunci kontak di ON-kan. Pompa bahan bakar listrik dapat ditempatkan di mana saja dengan tujuan menghindari panas dari mesin.
Cara kerja pompa bahan bakar listrik jenis membran:
Apabila kunci kontak pada posisi On, akan terjadi kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.
KARBURATOR
Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar yang berbentuk cair menjadi kabut dan mengalirkannya ke silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
Macam-macam karburator
1. Menurut tipe venturi karburator dibedakan menjadi:
a. Karburator venturi tetap (fixed venturi)
Karburator ini menggunakan venturi tetap, besarnya vakum mengalir melalui venturi tersebut sesuai dengan kecepatan aliran udara yaang melewati venturi itu yang dipengaruhi oleh beban mesin dan pembukaan katup gas. Keadaan tersebut mempengaruhi banyak sedikitnya bahan bakar yang keluar dari nosel.
Gbr. Karburator venturi tetap
b. Karburator Variable Venturi
Karburator ini permukaan venturinya dikontrol sesuai dengan banyaknya udara yang dihisap. Keistimewaannya adalah perubahan membuka venturi sama saat kecepatan rendah dan sedang, serta pada beban ringan dan sedang. Sehingga volume bahan bakar berubah sesuai dengan volume udara yang masuk dan hambatan udara yang masuk menjadi kecil, maka karburator jenis ini dapat mencapai output yang tinggi.
Karburator variable venturi mempunyai tingkat aliran udara yang tetap, sehingga diperoleh campuran yang baik antara udara dan bahan bakar.
c. Karburator Air Valve Venturi
Pada karburator air valve venturi membukanya dikontrol dengan besarnya udara yang dihisap. Konstruksinya berbeda dengan karburator variable venturi, tapi cara kerjanya sama.
Karburator jenis air valve mempunyai dasar karburator arus turun dua barrel (down draft double barrel), tetapi konstruksinya sama dengan secondary yang domodifikasi. Katup udara terpasang di dalam silinder secondary dan membukanya air valve bervariasi sesuai dengan dengan jumlah udara yang dihisap.
Kevakuman pada nosel utama dikontrol agar bekerja konstan. Karburator jenis ini mempunya tahanan aliran udara pada venturi sehingga mampu menghasilkan output yang besar. Disamping itu membuka dan menutupnya katup throttle secara mekanik, sehingga tidak diperlukan diafragma lagi.
Karburator Air Valve Venturi
2. Menurut arah masuk campuran udara dan bahan bakar, kaburator dibedakan:
a. Karburator arus turun
Gbr. Karburator arus turun
Pada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak digunakan karena tidak ada kerugian gravitasi.
b. Karburator arus datar
Gbr. Karburator arus turun
Karburator arus datar, arah masuknya campuran bahan bakar adalah ke samping (side draft). Umumnya digunakan pada mesin yang memiliki output yang tinggi.
3. Menurut jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi:
a. Karburator single barrel
Gbr. Karburator single barrel
Pada karburator single barrel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barrel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga dibandingkan dengan diameter venturi yang kecil.
Sebaliknya diameter venturi yang kecil hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar pada putaran mesin tertentu, tetapi pada putaran rendah lebih cepat mengahsilkan tenaga.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diciptakan karburator doble barrel.
b. Karburator double barrel
Gbr. Karburator double barrel
Pada putaran rendah, kaburator double barrel cepat menghasilkan tenaga (output) karena yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai diameter venturi kecil.
Putaran tinggi, baik primary maupun secondary venturi bekerja bersama sehingga output yang dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya. Disamping itu kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator double barrel dibanding karburator single barrel lebih kecil sehingga kerugian gesekan juga kecil.
PRINSIP KERJA KARBURATOR
Prinsip dasar karburator sama dengan dengan prinsip yang terjadi pada pengecatan dengan penyemprotan.
Gbr. Prinsip karburator
Pada saat udara ditiup melalui ujung pipa penyemprot, tekanan di dalam pipa akan rendah. Akibatnya cairan yang ada di dalam tabung akan terhisap keluar dan membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong oleh udara.
Semakin cepat aliran udara, maka semakin rendah tekanan udara pada ujung pipa sehingga semakin banyak cairan bahan bakar yang keluar dari pipa.
Prinsip kerja karburator berdasarkan pada hukum-hukum fisika yaitu hukum Kontinuitas dan hukum Bernauli. Bila suatu fluida mengalir melalui suatu tabung, maka banyaknya fluida atau debit aliran (Q) adalah:
                                                                    Q = A . V
dimana: Q = debit air (m³/dt)
                  A = luas penampang tabung (m²)
                  V = kecepatan aliran (m/dt)
Gbr. Dasar karburator
Pada gambar di atas, bagian karburator yang diameternya menyempit (bagian A) disebutventuri. Pada bagian ini kecepatan udara yang masuk semakin tinggi sehingga kevakumannya semakin rendah. Dengan demikian pada bagian venturi bahan bakar yang dapat terhisap semakin banyak.
CARA KERJA KARBURATOR
Untuk memenuhi kebutuhan kerja, pada karburator terdapat beberapa sistem yaitu:
1. Sistem Pelampung
2. Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
3. Sistem Kecepatan Tinggi Primer
4. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
5. Sistem Tenaga (Power system)
6. Sistem Percepatan
7. Sistem Cuk
8. Meknisme Idle Cepat
9. Hot Idle Compensator (HIC)
10. Daspot
11. Deceleration Fuel Cut Off System
Adapun uraian pada masing-masing sistem adalah sebagai berikut:
(1) Sistem Pelampung
Gbr. Sistem pelampung
Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar pada ruang pelampung selalu konstan. Di dalam ruang pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum pelampung (needle valve). Pada pelampung terdiri dari dari jarum, pegas dan pin. Pada katup jarum terdapat pegas yang berfungsi untuk mencegah pembukaan katup jarum pada saat kendaraan terguncang.
Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan bahan bakar, sedangkan jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar.
Cara kerja:
Bila permukaan bahan bakar di dalam ruang pelampung turun, maka pelampung akan turun sehingga jarum pelampung membuka saluran masuk. Akibatnya bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar mengalir ke ruang pelampung.
Selanjutnya apabila permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung naik, maka pelampung juga ikut naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan bakar. Akibatnya aliran bahan bakar terhenti. Sehingga permukaan bahan bakar selalu konstan meskipun putaran mesin berubah-ubah.
(2) Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
Gbr, Sisten Stasioner dan Kecepatan Lambat
Cara kerja:
Pada saat mesin berputar satsioner, bahan bakar mengalir dari ruang pelampung melaluiprimary main jet, kemudian ke slow jeteconomizer jet, katup solenoid dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port. Atau Primary main jet→slow jet→economizer jet→solenoid valve→idle port→ruang bakar.
(3) Sistem Kecepatan Tinggi Primer
Gbr. Sistem Kecepatan Tinggi Primer
Cara kerja:
Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer).
Sementara dari idle port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idle port dan slow port lebih rendah daripada di daerah primary main nozle. Atau alirannya: Primary main jet→primary main nozle→ruang bakar.
(4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder (Secondary High Speed System)
Gbr. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
Cara kerja:
Pada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder (secondary throttle valve) erbuka sehingga bahan bakar keluar selain dari nosel utam primer juga melalui nosel utama sekunder. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang masuk lebih banyak lagi, karena bahan bakar keluar dari kedua nosel tersebut.
(5) Sistem Tenaga (Power System)
Gbr. Sistem Tenaga
Primary High Speed System mempunyai perencanaan untuk pemakaianbahan bakar yang ekonomis. Apabila mesin harus mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed system.
Tambahan bahan bakar disuplai oleh power system sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi (12 – 13 : 1).
Cara kerja:
Apabila katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada intake manofold besar sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power spring (B) menahahan power valve sehingga power vallve tertutup.
Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman pada intake manifold akan berkurang sehingga kevakuman tersebut tidak mampu melawan tegangan pegas power valve (spring A). Akibatnya power piston akan menekan power valve sehingga saluran power jet terbuka dan akhirnya bahan bakar keluar dari primary main jet dan power jet.
Gbr. Power valve pada sistem tenaga
(6) Sistem Percepatan (Acceleration System)
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, katup gas akan membuka secara tiba-tiba pula sehingga aliran udara akan mengalir lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih lambat karena berat jenisnya lebih besar daripada berat jenis udara sehingga campuran bahan bakar dan udara lebih krus, padahal pada sistem ini dibutuhkan campuran yang kaya maka karburator dilengkapi sistem percepatan.
Gbr. Sistem percepatan
Cara kerja:
Pada saat pedal gas diinjak tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak turun menekan bahan bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar akan mendorong outlet steel ball dan discharge weight sehingga bahan bakar mengalir melalui pump jet menuju ke ruang bakar.
Setelah melakukan penekanan, plunger pump kembali ke posisi semula karena adanya pegas yang yang ada di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar yang ada di ruang pelampung terhisap melalui inlet steel ball.
(7) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan mengakibatkan campuaran udara dan bahan bakar menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup.
Sistem cuk membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan ke dalam silinder apabila mesin masih dingin.
Ada 2 jenis sistem cuk yang digunakan pada karburator yaitu sistem cuk manual dan sistem cuk otomatis.
(a) Sistem Cuk Manual
Pada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan  linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi.
Apabila pengemudi akan membuka atau menutup katup cuk cukup menarik atau menekan tombol cuk yang ada pada instrumen panel (dashboard).
Gbr. Cuk Manual
Gbr. Cuk manual
(b) Sistem Cuk Otomatis
Pada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup secara otomatis tergantung dari temperatur mesin. Pada umumnya sistem cuk otomatis yang digunakan pada karburator ada 2 macam sistem yaitu; sistem pemanas dari exhaust dan sistem elektrik.
Cara Kerja :
Pada saat mesin distart katup cuk tertutup rapat hingga temperatur di ruangan mesin mencapai 25º C. Apabila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk menutup maka akan terjadi kefakuman di bawah katup cuk. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar keluar melalui primary low dan high speed system dan campuran menjadi kaya. Setelah mesin hidup, pada terminal L timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay sehingga menjadi ON. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melalui choke relay menuju ke massa electric heat coil. Apabila electric heat membara/panas maka bimetal element akan mengembang dan akan membuka choke valve.
PTC (Positive Temperature Coeficient) berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari electric heat coil, apabila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah pegas telah mencapai 100º C).
Catatan:
  1. PTC thermistor = Positive Temperature Coefficient thermistor, bersifat bila temperatur naik maka harga hambatan listriknya naik.
  2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan campuran akan kaya, hal ini akan menyebabkan putaran mesin kasar dan pemakaian bahan bakar boros.
(8) Mekanisme Idel Cepat
Mekanisme idel cepat diperlukan untuk menaikkan putaran idel pada saat mesin masih dingin dan katup cuk dalam keadaan menutup.
Gambar 29. Mekanisme idel cepat
Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali, kemudian dibebaskan, maka pada saat yang sama, fast idle cam yang dihubungkan dengan cuk melalui rod berputar berlawanan arah jarum jam. Kedmudian fast idel cam menyentuh cam follower yang dihubungkan dengan katup throttle sehingga katup throttle akan membuka sedikit.
(9) Hot IdelCompensator (HIC)
Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar dalam ruang pelampung banyak  yang menguap dan masuk ke intake manifold. Akibatnya campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga memungkiankan putaran idel kasar. Oleh karena itu pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi maslh tersebut.
Gbr. HIC (Hot Idle Compensator)
Cara kerja :
Pada saat temperatur masin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve, sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam flange sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup thermostatic mulai membuka apabila tempertur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55º C dan akan membuka penuh  pada temperatur 75º C.
(10) Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan (off), karena ruang bakar masih panas yang diakibatkan oleh tertumpuknya karbon (deposit) yang membara.
Gbr. Anti Dieseling
Cara kerja:
Apabila kunci kontak di-On-kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke solenoid sehingga solenoid akan menjadi magnet. Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada economizer jet terbuka dan bahanbakar dapat mengalir ke idle port.
Setelah kunci kontak dimatikan, arus listrik yang menuju solenoid tidak mengalir sehingga tidak timbul kemagnetan pada solenoid. Akibatnya katup solenoid turun dan menutup saluran pada economizer jet sehingga bahan bakar tidak dapat mengalir menuju ke idle port.
Gbr. Katup solenoid pada anti dieseling
(11) Dashpot
Bila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian kunci kontak dimatikan maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan bakar karena kevakuman yang terjadi di bawah katup throttle cukup tinggi.
Hal ini terjadi karena katup throttle pada posisi menutup, sementara putaran mesin masih tinggi.
Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat penutupan katup throttle dari putaran tinggi sehingga tidak akan menambah emisi gas buang.
Gbr. Dashpot
Gbr. Dashpot pada karburator
Cara kerja:
  • Selama pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum pada TP port sehingga pegas dalam TP port menekan diafragma ke kiri menggerakkan TP adjusting screw ke kiri.
  • Selama perlambatan, tuas pengait pada katup throttle menyentuh adjusting screw untuk mencegah katup throttle menutup penuh. Kemudian vakum dari TP port bekerja pada pada diafragma melalui jet untuk memungkinkan katup throttle berangsur-angsur menutup.
(12) Deceleration Fuel Cut Off System
Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara putaran mesin masih tinggi sehingga mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak dan campurannya menjadi kaya.
Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan “Deceleration Fuel Cut Off System” yang berfungsi menutup aliran bahan bakar dari slow port sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.
Gbr. Deceleration Cut Off System
Cara kerja:
  • Bila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas dilepas (deselerasi) maka vakum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg vakum switch akan Off dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid valve menutup saluran bahan bakar yang menuju ke slow port dan idle pot.
  • Bila putaran mesin mencapai 2000 rpm, maka solenoid valve akan mendapat masa dari emission control computer kembali sehingga saluran bahan bakar ke slow port dan idle port terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal ini untuk mencegah mesin mati dan mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran idle.

Sumber : http://qtussama.wordpress.com/materi-kelas-xi-kendaraan-ringan/sistem-bahan-bakar-motor-bensin/
Tanggal terbit : -
Penulis : -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar